Ikan Tembakang, Si Mulut Monyong yang Suka Mencium

Mendengar nama ikan tambakan mungkin anda termasuk begitu banyak orang yang tak pernah mendengar atau mengenalnya. Ikan air tawar ini termasuk ikan yang berasal dari Indonesia dan beberapa Negara di Asia Tengagara yang beriklim trpois. Ciri utama ikan ini adalah bentuk mulutnya yang monyong dan kebiasaannya yang suka mencium.

Akhir-akhir ini nama ikan tambakan semakin popular karena banyak diburu para hobiis untuk dijadikan sebagai ikan hias. Bentuk yang lucu dan sifatnya yang bisa dicampur dengan ikan hias lainnya menjadikannya banyak dipelihara dalam akuarium maupun aquaspace.

Jika dibandingkan, ikan tembakang ini lebih mirip dengan ikan mas. Selain daya tariknya untuk dijadikan ikan hias, tembakang juga enak diolah menjadi aneka masakan yang lezat dan bergizi. Bahkan aktivitas ekspor tembakang kecil ini belakangan juga banyak dilakukan ke sejumlah negara lain seperti ke Australia, Jepang, Eropa, hingga ke Amerika Utara.

Mengenal Ciri dan Habitat Ikan

Ikan tembakang (Helostoma temminckii) juga popular dengan beberapa sebutan lainnya, sepeti tambakan, biawan, bawan, atau ikan samarinda. Ikan yang merupakan jenis ikan asli rawa Indonesia ini juga dikenal sebagai gurami pencium. Hal ini karena kebiasaannya dalam mencium setiap makanan yang akan dimakan maupun saat akan bertarung dengan sesama pejantan.

ikan tembakang

Habitat ikan tembakang atau tambakan adalah di air tawar rawa maupun perairan tropis lainnya. Ikan ini biasanya berenang di antara permukaan air hingga wilayah dalam perairan. Perairan yang disukai ikan ini antara lain yang berarus tenang, dangkal, dan biasanya banyak tanaman airnya.

Bentuk tubuh ikan tambakan adalah pipih vertikal dengan sirip bagian punggung dan di analnya yang hampir sama. Sirip ekor ikan ini berbentuk cembung ke luar yang nyaris bundar. Begitu juga sepasang sirip dadanya juga berbentuk agak bundar. Sisik pada kedua sisi tubuhnya membentuk pola garis tipis dari dekat insang hingga ke pangkal sirip ekornya.

Baca juga: Ikan Kapiat, Kerabat Ikan Mas yang Sekedar Jadi Pelengkap

Ikan biawan ini bersifat omnivora dengan makanannya yang bervariasi. Tanaman air, lumut, zooplankton, ataupun serangga air merupakan makanan kesukaan ikan ini. Saat hendak makan inilah mulutnya yang agak mongong akan menciumnya sebelum dimakan.

Jenis Ikan Tembakang

Ada beberapa jenis ikan tembakang yang banyak dikenal terutama yang dibedakan berdasarkan warnanya. Diantaranya ada ikan tambakan yang berwarna pucat atau merah muda maupun tambakan yang berwarna hijau.

Selain itu juga ada ikan tambakan berukuran lebih kecil dan bentuknya bundar mirip balon. Untuk jenis yang terakhir ini popular dengan nama “ikan balon merah muda” atau “ikan gurami pencium kerdil”.

Sementara itu di kalangan pembudidaya ikan juga dikenal adanya 2 jenis ikan Tambakan ini, yaitu :

Tambakan Kanyere

Benih ikan ini berwarna kekuningan dan agak mengkilap dengan bentuk tubuh lebih panjang. Ikan ini juga memiliki tubuh lebih keras dengan bintik mata agak kelabu dan dua atau tiga sisik di bagian punggung. Umumnya berat tubuh ikan ini maksimal hanya sekitar 200 gram perekor.

Tambakan Gibas

Benih ikan ini berwarna kehijauan dengan bagian perut berwarna putih mengkilat. Tubuhnya agak buntek dan lebar namun terasa agak lembek. Matanya terlihat jernih dan sisik dibagian punggung berwarna kehuijauan atau kebiruan. Ikan ini bisa tumbuh hingga beratbnya bisa mencapai 500 gram hingga 1 kg perekor.

Potensi Bisnis Budidaya Ikan Tembakang

Ikan tembakang, tambakan ikan biawan merupakan jenis ikan air tawar yang mudah berkembang biak. Di alam, populasi ikan ini akan bertambah dua kali lipat dalam waktu kurang dari 15 bulan. Reproduksi ikan ini biasanya terjadi saat musim kawin yang berlangsung antara bulan Mei sampai Oktober. Untuk pertumbuhannya, ikan tembakang umumnya dapat tumbuh sampai berukuran 30 cm.

ikan tambakan

Cepatnya pertumbuhan ikan ini membuatnya sangat potensial untuk dijadikan lahan bisnis. Selain banyak dicari para hobiis ikan hias, ikan biawan ini juga memiliki penggemar karena olahan masakannya yang enak. Dagingnya yang cukup tebal dan nilai gizinya yang tinggi membuat tak sedikit restoran, rumah makan, maupun hotel yang membutuhkan suplai ikan ini. Bahkan sejumlah swalayan modern juga menyediakannya.

Lihat juga: Ikan Lemadang: Jenis, Karakter, dan Cara Olahannya

Untuk saat ini harga ikan tembakang di pasaran terbilang cukup tinggi. Untuk ukuran standar, sejumlah toko ikan hias menjualnya pada kisaran harga Rp 15.000 perekor. Harga ini bisa meningkat tergantung jenis dan keunikan warnanya. Sedangkan untuk ikan konsumsi, harga ikan biawan perkg bisa mencapai Rp 30.000.

1.Persiapan Budidaya Ikan Tambakan

Dengan memperhatikan habitat asli ikan tambakan yang berasal dari sungai dan rawa yang tenang, maka untuk budidaya ikan ini sebaiknya dilakukan dengan kondisi lingkungn yang sesuai dengan habiat aslinya. Ikan ini sangat cocok dipelihara dalam lingkungan dengan di bawah 750 m dpl dan suhu air berkisar antara 25 hingga 30 derajat celcius.

Ikan biawan juga mampu hidup dalam lingkungan air yang kadar oksigennya rendah. Hal ini karena tembakang mempunuai alat pernapasan tambahan yang membuatnya beradaptasi.

Untuk pemijahan bisa dilakukan sepanjang tahun. Namun agar produksi optimal sebaiknya frekwensi pembiakan dilakukan setiap tiga bulan sekali. Dari telur-telur yang dihasilkan biasanya akan menetas dalam waktu 24 jam setelah pembuahan. Benih atau larva ikan ini biasanya akan melekat di sekitar tumbuh-tumbuhan yang ada maupun pada benda yang mengapung. Benih-benih ini umumnya akan berlangsung sekitar 3-4 hari.

Ikan tambakan umumnya menyukai plankton yang terdapat di sekitar permukaan air untuk makanannya. Untuk menekan biaya pakan ikan tembakang, ada baiknya sebelum budidaya dilakukan anda juga membangun dasar kolam yang dapat merangsang tumbuhnya plankton dan pakan alami. Untuk teknisnya silahkan cari di Google karena banyak sekali infomasi tentang cara mempersiapkan kolam budidaya ikan yang baik.

Sedangkan untuk pakan tambahan yang bisa diberikan selama budidaya, anda bisa memberikan ampas tahu, bungkil, dedak, maupun sisa-sisa bahan makanan yang tidak habis. Sifat ikan tambakan yang tidak terlalu rewel terhadap makanan yang dibutuhkan membuat biaya operasional budidaya ikan ini bisa ditekan lebih hemat. Namun sesekali anda juga perlu memberikan pakan ikan tembakang dengan pellet yang bernutrisi.

2.Pembesaran Ikan Tembakang

Dalam budidaya ikan tembakang, benih ikan yang telah berumur 1 bulan bisa dipindahkan dalam kolam lain untuk dibesarkan selama 40 hari guna mendapatkan benih ikan sebesar 3-5 cm dengan berat 2 gram perekor.

Benih yang berukuran 3-5 cm bisa dibesarkan dalam kolam dengan tingkat kepadatan mencapai 3.000 ekor per 100 m2. Benih ini akan dibesarkan lagi selama sebulan hingga memiliki berat sekitar 5 gram perekor. Sedangkan untuk mencapai ukuran ikan komsumsii dengan berat sekitar 50 gram perekor, waktu pembesaran akan berlangsung selama 60 hari.

Untuk mendapatkan hasil yang optimal, pembesaran yang dilakukan harus memperhatikan masalah pakan dengan baik. Selain dengan memberikan dedak halus, pakan tambahan juga bisa diberikan dua kali sehari yaitu pada pada pagi dan sore hari. Dengan budidaya yang intensif, maka hasil panennya pun diharapkan akan memberikan penghasilan yang optimal.

Demikianlah infomasi tentang ikan tembakang, si mulut monyong yang suka mencium yang semoga bermanfaat.

Ikaniak

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Next Post

Ikan Kancra, Ikan Dewa yang Kaya Gizi Namun Makin Tersingkir

Mon Aug 5 , 2019
Pernah dengar nama ikan wader? Yaps itulah nama lain ikan kancra atau kancera. Warga di Sumatera Barat menyebutnya ikan garing atau ikan gadis, ikan sapan bagi masyarakat di Kalimantan, ikan kelah atau ikan mahseer di Malaysia. Banyak orang Sunda menyebut ikan ini sebagai ikan soro, kancra bodas, ataupun lauk keramat. […]
ikan kancra